HARIYANI, ARIS ARI, PB1801003 (2020) LAPORAN STUDI KASUS PADA PASIEN ST ELEVATION MIOKARDIAL INFARK DI RUANG ICU RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU. Lainnya thesis, STIKES Muhammadiyah Klaten.
PDF
BAB I.pdf Download (153kB) |
|
PDF
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF
BAB V.pdf Download (90kB) |
|
PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (57kB) |
Abstract
Latar Belakang : Gagal nafas merupakan gangguan pertukaran gas yang dapat disebabkan oleh gangguan oksigenasi, gangguan pengeluaran karbondioksida, atau keduanya Di Amerika Serikat kejadian gagal nafas meningkat dari 1.007.549 orang pada tahun 2001 menjadi 1.917.910 pada tahun 2009 (Stefan, et al, 2013). Beberapa penyebab gagal napas dapat berupa PPOK dan asma. Prevalensi asma, PPOK, dan kanker meningkat seiring dengan bertambahnya usia. prevalensi asma, PPOK, dan kanker di Indonesia masing-masing 4,5 persen, 3,7 persen, dan 1,4 per mil. Prevalensi asma tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (7,8%), diikuti Nusa Tenggara Timur (7,3%), DI Yogyakarta (6,9%), dan Sulawesi Selatan (6,7%). Prevalensi PPOK tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Timur (10,0%), diikuti Sulawesi Tengah (8,0%), Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan masing-masing 6,7 persen. Prevalensi kanker tertinggi terdapat di DI Yogyakarta (4,1‰), diikuti Jawa Tengah (2,1‰), Bali (2‰), Bengkulu, dan DKI Jakarta masing-masing 1,9 per mil (Riskesdas, 2013). Tujuan: Mengetahui Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gagagl Nafas Tipe 2 Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil Penelitian: Diagnosa keperawatan yang ditegakkan adalah gangguan pertukaran gas, resiko infeksi dan intoleransi aktivitas. Intervensi pasien diharapkan dapat bernafas spontan, tidak ada tanda-tanda infeksi dan pasien dapat beraktivitas tanpa bantuan orang lain. Implementasi monitor status oksigen pasien, memonitor tanda-tanda infeksi, mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, menganjurkan pasien meningkatkan asupan nutrisi tinggi protein, menganjurkan pasien menjaga kebersihan, monitor status latian dam aktivitas pasien. Evaluasi setelah 3x24 jam diharapkan gangguan pertukaran gas teratasi,tidak ada tanda-tanda infeksi dan intoleransi aktivitas pasien teratasi. Kata kunci: Studi kasus, Gagal nafas, Asma
Item Type: | Karya Ilmiah (Lainnya) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Prodi Ners |
Depositing User: | Perpustakaan |
Date Deposited: | 22 Jun 2020 01:55 |
Last Modified: | 22 Jun 2020 01:55 |
URI: | http://repository.umkla.ac.id/id/eprint/734 |
Actions (login required)
View Item |