STUDI KASUS: PEMBERIAN OBAT BRONKODILATOR DENGAN NEBULIZER PADA PENDERITA PPOK DENGAN DYSPNEA DI RSU ISLAM KLATEN

WIDYANDANI, AULIASITA, 202202090 (2025) STUDI KASUS: PEMBERIAN OBAT BRONKODILATOR DENGAN NEBULIZER PADA PENDERITA PPOK DENGAN DYSPNEA DI RSU ISLAM KLATEN. Diploma thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN.

[img] PDF
COVER.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (627kB)
[img] PDF
BAB I.pdf

Download (234kB)
[img] PDF
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (788kB)
[img] PDF
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (241kB)
[img] PDF
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF
BAB V.pdf

Download (159kB)
[img] PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (197kB)
[img] PDF
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: : Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan gangguan pernapasan kronis yang ditandai dengan hambatan aliran udara dan gejala sesak napas. PPOK menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia dengan prevalensi yang meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan studi pendahuluan di RSU Islam Klaten, tercatat 276 kasus rawat inap PPOK selama tahun 2024, sebagian besar pasien mendapatkan terapi nebulizer. Tujuan: Untuk menganalisis efektivitas implementasi pemberian obat bronkodilator dengan nebulizer terhadap dyspnea pada pasien PPOK. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Pendekatan penelitian ini menggunakan 2 pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu pasien yang terdiagnosa PPOK dan mendapatkan terapi nebulizer, yang dilakukan 3 hari dengan model asuhan keperawatan yang meliputi lima tahapan utama, yaitu pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Implementasi keperawatan yang diberikan ialah pemberian obat bronkodilator dengan nebulizer. Hasil: Setelah dilakukan implementasi pemberian obat bronkodilator dengan nebulizer selama 3 hari pada kedua responden menunjukkan adanya penurunan skor dyspnea dari 3 menjadi 0, penurunan frekuensi napas sebanyak 9×/menit, serta peningkatan SpO₂ dari 90–91% menjadi 99% pada kedua pasien. Kesimpulan: Pemberian terapi bronkodilator kombinasi Ventolin dan Pulmicort dengan nebulizer efektif menurunkan dyspnea dan meningkatkan oksigenasi pada pasien PPOK.

Item Type: Karya Ilmiah (Diploma)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorRUSMININGSIH, ESRI628097701UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: PPOK, Dyspnea, Bronkodilator, Nebulizer
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Prodi D3 Keperawatan
Depositing User: Perpustakaan
Date Deposited: 18 Dec 2025 02:57
Last Modified: 18 Dec 2025 02:57
URI: http://repository.umkla.ac.id/id/eprint/3939

Actions (login required)

View Item View Item