LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Q DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DI RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH

NUSWANTORO, GANANG PRIO BANGKIT, P2005027 (2021) LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Q DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DI RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH. Lainnya thesis, STIKES Muhammadiyah Klaten.

[img] PDF
BAB I.pdf

Download (283kB)
[img] PDF
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (633kB)
[img] PDF
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (364kB)
[img] PDF
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (286kB)
[img] PDF
BAB V.pdf

Download (276kB)
[img] PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (147kB)

Abstract

Halusinasi terjadi karena beberapa faktor seperti gangguan perkembangan dan fungsi otak, kondisi lingkungan yang tidak mendukung misalnya kemiskinan dan kehidupan terisolasi yang disertai stress, keluarga pengasuh yang tidak mendukung sehingga mempengaruhi psikologis seseorang. Keseluruhan untuk kasus halusinasi yaitu 79%, resiko perilaku kekerasan 15,5%, Isolasi sosial 1,7%, waham 1,2% dan resiko bunuh diri 0,76% (Data Rekam Medis RSJD Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah 2018). Tujuan studi kasus: Mengetahui pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa pada klien dengan skizofrenia dengan masalah keperawatan halusinasi pendengaran di RSJD Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Metode : penelitian studi kasus dilaksanakan pada satu responden di RSJD Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah, pengambilan data menggunakan metode wawancara dan observasi, implementasi dilakukan selama 6 hari. Hasil studi kasus : setelah dilakukan pengkajian didapatkan data pasien mengatakan mendengar bisikan suara ―kaff‖, melihat bayangan hitam seperti kakaknya mengaku sebagai dakjal, suara muncul tiba – tiba di waktu pagi hari sekitar pukul 05.30 WIB dengan frekuensi 2-3 kali dalam sehari, durasi 1-2 menit. Pasien merasa terganggu dengan suara tersebut namun pasien hanya diam. Pasien suka melamun, dengan ekpresi wajah tegang. Setelah dilakukan strategi pelaksanaan I-IV didapatkan halusinassi pendengaran dapat terkontrol dengan cara menghardik, berbincang- bincang dengan orang lain, membuat jadwal dan minum obat. Kesimpulan : Setelah dilakukan tindakan secara berkesinambungan dengan terapi psikofarma dan non psikofarma pasien sudah bias mengontrol halusinasinya, sudah mau bercakap- cakap dan minum obat.

Item Type: Karya Ilmiah (Lainnya)
Uncontrolled Keywords: Asuhan Keperawatan Jiwa, Halusinasi Pendengaran.
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Prodi Ners
Depositing User: Perpustakaan
Date Deposited: 23 Dec 2024 03:11
Last Modified: 23 Dec 2024 03:11
URI: http://repository.umkla.ac.id/id/eprint/3747

Actions (login required)

View Item View Item