LITERATURE RIVIEW : PERBANDINGAN RENDEMEN EKSTRAK KECAMBAH KACANG HIJAU DENGAN METODE MASERASI DAN PERKOLASI

AZMI, MUHAMMAD ULIL, 1904056 (2022) LITERATURE RIVIEW : PERBANDINGAN RENDEMEN EKSTRAK KECAMBAH KACANG HIJAU DENGAN METODE MASERASI DAN PERKOLASI. Diploma thesis, STIKES Muhammadiyah Klaten.

[img] PDF
BAB I.pdf

Download (176kB)
[img] PDF
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (270kB)
[img] PDF
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (207kB)
[img] PDF
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (229kB)
[img] PDF
BAB V.pdf

Download (85kB)
[img] PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (154kB)

Abstract

Kecambah kacang hijau atau yang sering disebut juga dengan tauge merupakan tumbuhan muda yang bwu saja berkembang dari tahap embrionik didalam biji. Tahap perkembangannya disebut perkecambahan.Dalam 04 gram kecambah, memiliki kandungan nutrisi karbohidrat (6 gram), kalori (31 gram), protein (3 gram), vitamin C, dan vitamin B. Kecambah kacang hijau dimanfaatkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. menjaga kesehatan jantung, meningkatkan sistem kesuburan, membantu mendapatkan berat badan yang ideal, meburunkan risiko alami kanker, kesehatan rambut dan kulit. menjaga kesehatan mata, untuk kesehatan wanita, meningkatkan kesuburan,dan melawan anemia. Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang sesuai (Departemen Kesehatan RI, 1995). Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana (Anonim, 1986) bila dibandingkan dengan metode ekstraksi lainnya. Hal ini dikarenakan cara pengerjaannya sederhana dan peralatannya mudah diusahakan, sederhana, dan tidak memerlukan alat khusus (1ndraswari. 2008; Runadi. 2007). Perkolasi merupakan metode ekstraksi dengan bahan yang disusun secara unggun dengan menggunakan pelarut yang selalu baru sampai prosesnya sempurna dan umumnya dilakukan pada suhu ruangan. Prosedur metode ini yaitu bahan direndam dengan pelarut, kemudian pelarut baru dialirkan secara terus menerus sampai warna pelarut tidak lagi berwarna atau tetap bening yang artinya sudah tidak ada lagi senyawa yang terlarut. Kelebihan dari metode ini yaitu tidak diperlukan proses tambahan untuk memisahkan padatan dengan ekstrak,sedangkan kelemahan metode ini adalah jumlah pelarut yang dibutuhkan cukup banyak dan proses juga memerlukan waktu yang cukup lama, serta tidak meratanya kontak antara padatan dengan pelarut (Sarker, S.D., et al, 2006).

Item Type: Karya Ilmiah (Diploma)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Prodi D3 Farmasi
Depositing User: Perpustakaan
Date Deposited: 20 Dec 2024 06:38
Last Modified: 20 Dec 2024 06:38
URI: http://repository.umkla.ac.id/id/eprint/3718

Actions (login required)

View Item View Item