PRATOMO, FEBIYAN DWI, B202301032 (2024) PERBANDINGAN INTENSITAS NYERI POST SIRKUMSISI PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE ELEKTROCOUTERY DAN METODE KONVENSIONAL DI PRAKTIK MANDIRI PERAWAT SEHAT HUSADA BOYOLALI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN.
PDF
BAB I.pdf Download (284kB) |
|
PDF
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (461kB) |
|
PDF
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (332kB) |
|
PDF
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB) |
|
PDF
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (268kB) |
|
PDF
BAB VI.pdf Download (149kB) |
|
PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (372kB) |
Abstract
Latar Belakang: Sirkumsisi, atau yang sering dikenal dengan istilah “sunat”adalah tuntunan syariat Islam yang sangat mulia dan disyariatkan baik untuk laki-laki maupun perempuan. Tidak hanya agama Islam, tetapi agama lain seperti Yahudi dan Nasrani juga mengenal sirkumsisi dalam ajaranya. Agama lainnya sekarang juga banyak menjalani sirkumsisi karena terbukti memberikan manfaat terhadap banyak masalah kesehatan. Sirkumsisi adalah tindakan operatif yang ditunjukan untuk mengangkat sebagian maupun seluruh bagian dari kulub atau prepusium dari penis. Sikumsisi termasuk dalam prosedur bedah minor. Prosedur ini merupakan merupakan yang paling umum dilakukan didunia. Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan intensitas nyeri post sirkumsisi pada anak menggunakan metode elektrocoutery dan metode konvensional di praktik mandiri perawat sehat husada Boyolali. Metode: Metode penelitian ini menggunakan desain quasy eksperime. Populasi pada penelitian ini adalah anak yang telah dilakukan sirkumsisi di Praktik Mandiri Perawat Sehat Husada Boyolali selama tiga bulan. Hasil: Hasil sirkumsisi dengan metode elektrocoutery menunjukkan sebagian besar dari seluruh responden merasakan nyeri ringan sebanyak 10 responden (66.7%). Pada pengujian hipotesis didapatkan nilai Sig. sebesar 0.001 < 0.05. Hasil dengan metode konvensional menunjukkan bahwa sebagian besar dari seluruh responden yang sudah melakukan sirkumsisi dengan metode konvensional merasakan nyeri sedang sebanyak 9 responden (60%). Pada pengujian hipotesis didapatkan nilai Sig. sebesar 0.001 < 0.05. Kesimpulan: Terdapat perbedaan nyeri post sirkumsisi antara metode elektrocoutery dengan metode konvensional.
Item Type: | Karya Ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sirkumsisi. Elektrocoutery. Konvensional. Nyeri |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Prodi S1 Keperawatan |
Depositing User: | Perpustakaan |
Date Deposited: | 25 Nov 2024 15:59 |
Last Modified: | 25 Nov 2024 15:59 |
URI: | http://repository.umkla.ac.id/id/eprint/3597 |
Actions (login required)
View Item |