WARSONO, WARSONO, PB202305038 (2024) PEMBERIAN TINDAKAN RELAKSASI NAFAS DALAM PADA PASIEN POST OPERASI APENDISITIS DI RSUD SIMO KABUPATEN BOYOLALI. Lainnya thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN.
PDF
BAB I.pdf Download (284kB) |
|
PDF
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (612kB) |
|
PDF
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (288kB) |
|
PDF
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (283kB) |
|
PDF
BAB VI.pdf Download (155kB) |
|
PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (372kB) |
Abstract
Latar Belakang : Apendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan merupakan penyebab nyeri abdomen akut yang paling sering terjadi. Apendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu yang selama ini dikenal dan digunakan di masyarakat kurang tepat, karena yang merupakan usus buntu selama ini dikenal merupakan sekum. Apendisitis yaitu peradangan pada usus buntu yang merupakan penyebab paling umum dari sakit perutakut. Penyakit ini sering terjadi pada pria antara usia 10 sampai 30 tahun, meskipun dapat menyerang semua usia, baik pada pria maupun wanita. Prevalensi apendisitis akut di Indonesia berkisar 24,9 kasus per 10.000 populasi. apendisitis ini bisa menimpa pada laki-laki maupun perempuan dengan risiko menderita apendisitis selama hidupnya mencapai 7-8%. Prevalensi tertinggi terjadi pada usia 20-30 tahun. apendisitis perforasi memiliki prevalensi antara 20-30% dan meningkat 32-72% pada usia >60 tahun dari semua kasus apendisitis. Jawa Tengah tahun 2018, jumlah kasus appendicitis dilaporkan sebanyak 5.980 dan 177 diantaranya menyebabkan kematian. Jumlah penderita tertinggi ada di Kota Semarang, yakni 970 orang (Aprilliani & Syolihan, 2022). Metode : Penelitian ini merupakan studi kasus dengan 1 sampel pelaksanaan pemberian relaksasi nafas dalam pada pasien post operasi apendisitis di RSUD Simo Boyolali. Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam didapatkan hasil kondisi pasien lebih membaik dan masalah yang muncul sudah teratasi. Kesimpulan: Kemampuan perawat dalam memberi tindakan relaksasi nafas dalam dapat mengurangi keluhan-keluhan yang muncul pada pasien post operasi apendisitis.
Item Type: | Karya Ilmiah (Lainnya) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Relaksasi Nafas Dalam, Post Operasi, Apendisitis |
Subjects: | R Medicine > RD Surgery R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Prodi Ners |
Depositing User: | Perpustakaan |
Date Deposited: | 16 Nov 2024 14:03 |
Last Modified: | 16 Nov 2024 14:03 |
URI: | http://repository.umkla.ac.id/id/eprint/3455 |
Actions (login required)
View Item |