PENERAPAN MANAJEMEN KEPERAWATAN ULKUS DIABETES MELITUS PADA LANSIA DENGAN METODE TIME DI BANGSAL RUHAMA RSIY PDHI

PAGI, CERIA MENTARI, PB202305008 (2024) PENERAPAN MANAJEMEN KEPERAWATAN ULKUS DIABETES MELITUS PADA LANSIA DENGAN METODE TIME DI BANGSAL RUHAMA RSIY PDHI. Lainnya thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN.

[img] PDF
BAB I.pdf

Download (100kB)
[img] PDF
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (275kB)
[img] PDF
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (102kB)
[img] PDF
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (29kB)
[img] PDF
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (109kB)
[img] PDF
BAB VI.pdf

Download (11kB)
[img] PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (225kB)

Abstract

Latar Belakang: Seorang lansia beresiko mengalami ulkus diabetes melitus. Meurut Riskesdas 2018 sebesar 2,4%. Sedangkan prevalensi penderita ulkus diabetik di Indonesia sekitar 15%, angka amputasi 30% selain itu angka 1 tahun pasca amputasi sebesar 14,8%. Bahkan jumlah penderita ulkus di Indonesia dapat terlihat dari kenaikan prevalensi sebanyak 11%. Masalah yang sering dialami oleh pasien ulkus diabetes melitus yaitu gangguan pada saraf perifer dan autonomik yang diakibatkan oleh kerusakan saraf, perifer vaskular diases yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi yang mengenai kaki. Perawatan ulkus diabetes melitus Berdasarkan case study aplikasi metode TIME Manajemen dengan pasien ulkus diabetes melitus dilakukan perawatan luka pada lima pasien menggunakan metode ini dibantu dengan salep yang memiliki kadungan Chitos Zinc Oxide dan Chitosan Zinc Oxide Hyaluride Acid mengatakan bahwan ada pengaruh yang signifikan. Tujuan: Mengetahui keefektifan perawatan luka ulkus diabates meliud dengan metode TIME pada lansia di ruang Ruhama RSIY PDHI. Gambaran Kasus: Seorang laki-laki berusia 63 tahun dengan luka pada kaki sudah sejak 2 bulan ini, terlihat ada luka berwarna merah muda 65%, jaringan nekrotik berwarna hitam 30%, sloug 10% dan gerowong goa pada luka 2cm, mengeluarkan bau tidak sedap dan cairan berwarna kuning kecoklatan pada balutan luka. Hasil: Evalusi keperawatan ulkus diabetes melitus mengalami penurunan pada jaringan nekrotik berwarna hitam dari 30% menjadi 25%, jaringan granulasi berwarna merah muda bertambah menjadi 70%, dan Goa 2 cm. Kesimpulan: Setelah dilakukan manajemen perawatan luka ulkus diabetes melitus, masalah teratasi sebagia. Implikasi: Pasien ulkus diabetes melitus perlu dilakukan manajemen perawatan luka.

Item Type: Karya Ilmiah (Lainnya)
Uncontrolled Keywords: Ulkus, Diabetes melitus, Lansia. TIME Manajemen.
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Prodi Ners
Depositing User: Perpustakaan
Date Deposited: 16 Nov 2024 11:44
Last Modified: 16 Nov 2024 11:44
URI: http://repository.umkla.ac.id/id/eprint/3431

Actions (login required)

View Item View Item