STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST ORIF FRAKTUR CRURIS SINISTRA DI RUANG DAHLIA LANTAI IV RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KATEN

MUSTIKAWATI, FENTI OKTA, PB202205016 (2023) STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST ORIF FRAKTUR CRURIS SINISTRA DI RUANG DAHLIA LANTAI IV RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KATEN. Lainnya thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN.

[img] PDF
BAB I.pdf

Download (43kB)
[img] PDF
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (313kB)
[img] PDF
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (153kB)
[img] PDF
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (130kB)
[img] PDF
BAB V.pdf

Download (37kB)
[img] PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (158kB)

Abstract

Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas yang terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur cruris menyebabkan terjadi gangguan mobilisasi, risiko infeksi dan komplikasi. Pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan fraktur cruris supaya tidak terjadi komplikasi pada pasien. Pada pasien post operasi sering mengalami nyeri dan gangguan mobilisasi. Penelitian ini untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien fraktur cruris di RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten. Hasil pengkajian didapatkan data subjektif pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi dengan skala nyeri 6/10 dengan NRS. Observasi tanda-tanda vital yaitu TD: 120/80mmHg, HR: 84x/menit, RR: 20x/menit, S: 36,5’C, SpO2: 98% room air. Diagnosa keperawatan meliputi nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik, gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas struktur tulang dan risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive post operasi. Intervensi yang diimplementasikan yaitu terkait manajemen nyeri: mengidentifikasi nyeri pada pasien, memberikan terapi non-farmakologis berupa kompres dingin untuk mengurangi nyeri, dan menganjurkan untuk memonitor nyeri secara mandiri serta kolaborasi pemberian analgetik. Intervensi untuk dukungan ambulasi yaitu memfasilitasi ambulasi dengan alat bantu. Intervensi pencegahan risiko infeksi yaitu dengan mengajarkan hand hygiene dan melakukan monitoring luka secara mandiri. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 pasien mengatakan nyeri berkurang, pasien bisa melakukan ambulasi dengan menggunakan alat bantu (kruk) dan menerapkan cuci tangan dengan benar serta pasien dan keluarga kooperatif dalam mengimplementasikan intervensi. Maka penulis menyimpulkan bahwa permasalahan teratasi.

Item Type: Karya Ilmiah (Lainnya)
Uncontrolled Keywords: Fraktur, Cruris, ORIF
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Prodi Ners
Depositing User: Perpustakaan
Date Deposited: 13 Nov 2023 08:39
Last Modified: 13 Nov 2023 08:39
URI: http://repository.umkla.ac.id/id/eprint/3036

Actions (login required)

View Item View Item