Lestari, Tri Nita 1703021 (2020) HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUI PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU. Diploma thesis, STIKES Muhammadiyah Klaten.
PDF
BAB I.pdf Download (165kB) |
|
PDF
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (311kB) |
|
PDF
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (341kB) |
|
PDF
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (291kB) |
|
PDF
BAB V.pdf Download (143kB) |
|
PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (149kB) |
Abstract
Asfiksia adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur yang ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia dan asidosis. Angka kematian bayi Kabupaten Klaten pada Tahun 2018 yaitu 10,77 / 1000 Kelahiran Hidup. Jumlah absolut kematian bayi adalah 170 dari 15.786 Kelahiran Hidup. Dari 170 kasus kematian bayi 68 kematian bayi disebabkan oleh Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), 15 kematian disebabkan oleh asfiksia, 46 kematian disebabkan oleh kelainan kongenital, 5 kematian disebabkan oleh sepsis, 1 kematian disebabkan karena pneumonia, 3 kematian disebabkan diare, dan 32 kematian disebabkan lain - lain. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan waktu cross.Populasi penelitian ini adalah ketuban pecah dini dan asfiksia bayi baru lahir, di RSUI PKU Muhammadiyah Delanggutahun 2019 sebanyak 44 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah non probabilityatau total sampling ditetapkan sebanyak 44 orang.Alat pengumpulan data menggunakan lembar dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan Chi-square. hasil penelitian menujukkan bahwa asfiksia ringan 37 bayi (54%), asfiksia sedang 6 bayi (14%), asfiksia berat 1 bayi (2%) dan yang mengalami kpd 36 ibu (82%), tidak kpd 8 ibu (18)%. Simpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir di RSUI PKU Muhammadiyah Delanggu dengan nilai p=0,397 (p<0,05). Untuk petugas kesehatan dan pemerintah hendaknya bekerja sama dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk mencegah ketuban pecah dini dan asfiksia bayi baru lahir serta untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melaksanakan penelitian dengan data primer. Kata Kunci : Ketuban Pecah Dini, Asfiksia
Item Type: | Karya Ilmiah (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ketuban Pecah Dini, Asfiksia |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Prodi D3 Kebidanan |
Depositing User: | Mrs Heri Siti |
Date Deposited: | 14 Dec 2020 02:38 |
Last Modified: | 14 Dec 2020 02:38 |
URI: | http://repository.umkla.ac.id/id/eprint/1331 |
Actions (login required)
View Item |